Musim hujan tiba, warga Depok hati-hati DBD! (Foto: Pixabay)
Depok News — Musim penghujan telah tiba. Daya tahan tubuh lemah serta genangan air menyebabkan beberapa penyakit muncul, salah satu yang rentan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejak Januari 2016, tercatat 140 kasus DBD dan dua orang warga Depok meninggal dunia.

“Kalau disebut endemik, semua kota di Jawa Barat endemik DBD, namun bukan KLB (Kejadian Luar Biasa-red). Kenaikan kasus DBD tahun 2016 belum sampai tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Depok, Agus Gojali, saai ditemui di ruangannya, Senin (1/2/2016).

Agus mengakui jika penyakit DBD paling banyak muncul kala musim penghujan. Salah satu pemicunya banyak genangan air hingga timbul jentik nyamuk. Di sana lah nyamuk tumbuh dan berkembang. Terpenting untuk mencegah DBD adalah perilaku hidup sehat dengan menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) ditambah 3M plus (Menguras, Menutup, Menimbun).

“Plus nya adalah pemberian bubuk abate, dan jika perlu sediakan ikan cupang di dalam toren. Ikan cupang bisa memakan jentik nyamuk,” jelasnya.

Dinkes Kota Depok, tambah dia, selalu mengadakan penanganan DBD setiap pekan dengan menggalakkan PSN dan pengamatan jentik nyamuk. Pihaknya bekerjasama dengan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Depok untuk menyosialisasikan perilaku hidup sehat.

“Yang perlu diperhatikan adalah pemberian bubuk abate diberikan di tempat yang tidak bisa dikuras, seperti empang atau danau. Jangan berikan bubuk abate ke dalam kolam mandi karena ada bahan kimia. Amannya gunakan ikan cupang saja,” tambahnya.

Bagi pasien yang merupakan warga Depok, lanjut Agus, dapat berobat secara gratis ke RSUD Kota Depok. Cukup menunjukkan kartu identitas KTP Depok.

“Saya mengimbau kepada seluruh warga Depok, jika sudah demam di atas 38 derajat Celcius selama dua hari serta timbul bercak merah, langsung dibawa ke rumah sakit. Kemudian lakukan PSN seminggu sekali dengan 3M plus dengan abate,” tandasnya. (mia/fyu)