depok.go.id – Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan terus
melakukan gerakan pengentasan buta aksara latin dan Al Quran,
pembelajaran dilakukan di PKBM yang berada di UPT Pendidikan di tiap
wilayah. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Non
Formal dan Informal (PNFI) Disdik Kota Depok, Dadang Supriatna.
“Total tahun ini ada 500 orang yang kami berikan pembelajaran, kami
menyediakan tujuh pengajar untuk latin dan dua pengajar untuk Al Quran
di masing-masing kelompok belajar,” jelas Dadang, Kamis (29/10/2015).
Dadang mengatakan, setelah mengikuti program pengajaran, para peserta
ini nantinya akan mendapatkan Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma).
Surat ini adalah merupakan bukti bahwa peserta tersebut sudah sudah bisa
membaca latin dan juga Al Quran.
“Kami tidak dapat mendata secara real berapa jumlah penduduk yang buta
aksara dan Al Quran, namun tiap tahunnya kami selalu menargetkan 500
warga untuk diberikan pengajaran,” ujarnya.
Dadang mengatakan bahwa untuk pendataan jumlah peserta tiap tahunnya,
pihak Disdik terus bersinergi dengan unsur kelurahan serta kecamatan
untuk menjaring warga yang buta aksara dan Al Quran. Namun sayangnya
masyarakat buta aksara dan Al Quran ini kebanyakan adalah warga
pendatang, sehingga Disdik kesulitan untuk mendata secara real.
Mereka kebanyakan adalah para pendatang yang berprofesi sebagai
pedagang, mereka itu bisa dibilang selalu berpindah-pindah tempat
tinggal. Walaupun demikian, mereka tetap menjadi perhatian pihak Disdik,
karena target Disdik sendiri adalah masyarakat yang berdomisili di
Depok, baik yang memiliki KTP atau hanya surat domisili saja.
“Inginnya tuntas dan berkelanjutan, karena ini merupakan program
nasional juga. Diharapkan semua warga Depok sudah bisa membaca baik
latin dan Al Quran,”jelasnya. (Rysko/Ed: Faizal Satrio – Diskominfo)